Return of Investment (ROI)

Return on Investment ( ROI ) di Iklan Digital dalam Penerapannya

Apa Itu Return of Investment (ROI) ??

Menghitung Return of Investment (ROI) itApa itu Return of Investment (ROI) ??u sangat diperlukan agar apa yang dikeluarkan sebagai modal usaha tidak sia sia. Return on Investment (ROI) adalah perhitungan untuk mengukur seberapa efisien suatu investasi. Atau bahasa teknisnya, perbandingan laba bersih atas total biaya investasi yang Anda keluarkan.

Dengan menghitung Return of Investment (ROI), Anda bisa mengetahui seberapa banyak keuntungan ataupun kerugian dari suatu investasi. Sehingga, ini membantu Anda untuk mengevaluasi dan memutuskan strategi bisnis yang tepat. Misalnya, saat Anda berencana membuka cabang restoran baru. Selain itu, masih banyak lagi manfaat Return of Investment (ROI) yang harus Anda ketahui. Sekilas, Anda sudah tahu kegunaan ROI. Lebih detailnya lagi, manfaat Return of Investment (ROI) adalah:

  1. Membantu mengetahui keuntungan serta kerugian perusahaan
  2. Mengetahui seberapa besar dampak investasi terhadap keuntungan bisnis
  3. Mengevaluasi strategi bisnis di masa lalu untuk menyusun rencana marketing yang lebih jitu
  4. Memberikan gambaran potensi bisnis di masa depan

Singkat kata, manfaat Return of Investment (ROI) membantu Anda memahami seberapa menguntungkan investasi yang Anda lakukan. Jadi, Anda tahu apakah dana dan usaha yang Anda keluarkan untuk bisnis sudah efektif atau belum.

Menghitung Return of Investment (ROI) Menggunakan Rumus yang Sederhana

Menghitung Return of Investment (ROI) yaitu membagi laba bersih dengan biaya investasi, kemudian dikali 100. Nantinya, Anda akan mendapat hasil akhir berupa persentase profit atau loss (P/L).  Berikut rumus cara menghitung ROI:

ROI = (Laba Bersih/Biaya Investasi) x 100

ROI = ((Nilai Sekarang – Biaya Investasi)/ Biaya Investasi)) x 100

Rumus khusus ROI tahunan: ROI Tahunan = {[1 + (Laba Bersih / Biaya Investasi)] (1/n) – 1} x 100

N adalah variabel tahun

Return of Investment (ROI) pada Media Sosial Terkadang Tidak Selalu Berupa Uang dan sekedar Angka

Return of Investment (ROI) kampanye media sosial tidak selalu berhubungan langsung dengan keuntungan bagi perusahaan. Tidak ada kewajiban nilai Return of Investment (ROI) berdasarkan jumlah uang.  Uang, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hanya menjadi salah satu contoh penerapan analisis hasil kampanye. Bisa jadi, Anda menggunakan media sebagai brand awareness atau social media engagement. Alhasil, perhitungannya pun akan sedikit bergeser.  Jika media sosial difungsikan sedemikian rupa, maka metrik yang dipergunakan pun akan berusaha menghitung seberapa besar optimal social media marketing terhadap perilaku para customer

Yang terpenting dalam proses perhitungan ini, Anda perlu mempertimbangkan aspek:

  1. tenaga kerja
  2. pelatihan pekerja
  3. Pengembangan
  4. Platfrom media sosial yang dipakai
  5. Agen dan konsultan
  6. Anggaran periklanan media sosial
  7. peluang bisnis (besaran market)

Semua aspek diperlukan untuk memantau segala tindakan digital marketing campaign. Apakah ia sudah sesuai atau sedang melenceng dari target Return of Investment (ROI) yang diharapkan?

Tentukan Jenis Return of Investment (ROI) dari hasil Digital Marketing

1. Profit atau Laba pada Return of Investment (ROI)

Profit harus menjadi tolak ukur yang pertama, anda bisa menghitung, keuntungan bersih per penjualan atau per transaksi, jumlah rata-rata pembeli dari hasil iklan, perhitungan total profit dalam 1 hari, 1 minggu atau 1 bulan

Selanjutnya hitung berapa dan perkiraan kapan Return of Investment (ROI) dan menjadi untung, apakah dalam jangka 1 bulan, 3 bulan atau 1 tahun.

2. Prospek dan Buyer pada Return of Investment (ROI)

80% kegiatan digital marketing pada dasarnya membantu anda mendapatkan prospek pembeli atau biasa disebut “leads” baik menggunakan website, iklan, dan sosial media.

Prospek ini biasanya masuk ke tahap order, kontak, atau mengisi formulir yang selanjutnya ditentukan dari faktor lain seperti customer service, kemudahan layanan, dan tingkat kemudahan akses transaksi jual beli. Tidak semua prospek menjadi buyer, namun keduanya mempunyai nilai yang juga berharga.

3. Data pada Return of Investment (ROI)

Para pelaku digital marketing pemula biasanya belum terlalu sadar tentang manfaat data, termasuk kami dahulu hanya fokus pada hasil keuntungan. Terlebih pada saat mencoba iklan di sosial media misalnya di Facebook dan Instagram, harapan besar tentu menginginkan mendapatkan lebih banyak pembelian, namun lupa menilai data juga sebagai Return of Investment (ROI) yang bermanfaat.

4. Awareness pada Return of Investment (ROI)

Beriklan sebenarnya tidak bisa dikatakan “rugi” jika anda punya tujuan meningkatkan awareness produk dan brand anda. Inilah yang menjadi bagian kunci namun sering kali dilupakan kebanyakan pelaku digital marketing pemula, yaitu meningkatkan “Brand Awareness.

Bahkan di metode iklan Facebook Ads yang pertama kali dilakukan adalah setting campaign brand awareness, yaitu pertama kali mengenalkan brand produk yang anda tawarkan kepada market. Apa parameter awareness? views atau jumlah penonton adalah paling standar nilai yang bisa kita peroleh. Bahkan perusahaan-perusahaan besar dari jaman dulu selalu beriklan di media massa dengan parameter mendapatkan awareness

5. Pengalaman dan Wawasan

Bagi anda yang sudah terbiasa menjalankan iklan seperti Facebook dan Instagram ads pasti terbiasa dengan kata “insight” yang berarti wawasan. Wawasan dari proses beriklan tersebut bisa menjadi pelajaran yang terus menerus bermanfaat dalam membangun iklan yang paling tepat dan optimal.

6. Traffic pada Return of Investment (ROI)

Kunjungan website menjadi sangat penting bahkan sebagai parameter utama ketika mulai menggunkan media website. Traffic adalah target utama yang kemudian bisa menjadi prospek dan pembeli. Dampak positif dari traffic ini sangat besar efeknya pada jangka panjang, mulai dari website anda dikenal, mendapatkan data, hingga dibagikan oleh orang lain yang menykai web anda.

Share this post

Tinggalkan Balasan