Dove Choose Beautiful

Dove’s “Choose Beautiful” | Perempuan di seluruh dunia membuat pilihan

Masih ingat campaign viral Dove #DoveRealBeautySketches?, diluncurkan 2 tahun silam dan berhasil “menggemparkan” dunia maya dengan lebih dari 65 juta viewers??

Kali ini Dove kembali mengadakan campaign yang bertajuk #ChooseBeautiful, dengan memasang dua jenis pintu: Average dan Beautiful di 5 kota dunia sehingga para wanita bisa memilih pintu mana yang akan mereka masuki untuk mendefine diri mereka.

Inline dengan kampanye sebelum-sebelumnya, dove kembali memilih tema yang bukan lagi mendeskripsikan produk, melainkan kepada image, good cause, untuk membuat para wanita di dunia ini , merasa dan percaya diri untuk memilih menyatakan bahwa mereka beautiful.

Kampanye viral kali ini sudah menarik lebih dari 2 juta pemirsa untuk melihatnya dalam waktu dua hari saja!!. luar biasa!! bisa dikatakan cukup sukses dan bisa jadi mengekor kesuksesan kampanye sebelumnya….

Why viral? Why campaign to build image instead of product function?

Dove adalah brand besar dibawah payung perusahaan multinational raksasa, Unilever, yang dalam sejarahnya sudah diperkenalkan pada tahun 1955. Diawali dengan iklan-iklan yang mengedukasi konsumen bahwa Dove bukan sabun biasa karena komposisinya lebih besar adalah moisturizing cream; sejak tahun 2004 mereka memulai kampanye yang mengarah ke non-product description melalui “Campaign for Real Beauty” untuk menginspirasi para wanita untuk mengartikan beauty dalam arti luas dan menjadi percaya diri… berbagai sudut pandang mengenai beauty kemudian mereka luncurkan pada iklan-iklan TVC mereka.

Bisa dikatakan, karena merek ini telah mencapai level awareness yang baik, maka tidak perlu lagi terlalu berkutat pada iklan-iklan yang mengedukasi konsumen. Justru dari kampanye seperti ini, image atau citra dari Dove sebagai merek yang “pro wanita” menjadi terjustifikasi. Selanjutnya mengenai penggunaan media online atau buzz dengan viral. Di era digital ini, tidak dipungkiri going viral marketing merupakan kegiatan yang “low-budged-high-impact” dan pada akhirnya akan berkontribusi pada naiknya angka penjualan. Peluncuran video berdurasi panjang ini kembali membuktikan bahwa Dove masih percaya (dan membuktikan) bahwa metode ini memiliki tingkat accountability yang kuat bagi kegiatan pemasaran produk mereka.

Apakah artinya mereka sudah sempurna melakukan aktivitas marketingnya? belum tentu. Ilmu marketing nyaris tidak memiliki batas yang rigid tentang keberhasilan atau kegagalan suatu aktivitas pemasaran. Tapi yang jelas, market dan pesaing sudah melihat dan mengetahui (aware) atas pola kampanye  (yang positif) dari Dove. Dan hal ini bisa jadi merupakan salah satu sumber Ekuitas merek (Brand Equity) tambahan untuk Dove itu sendiri, dimana ekuitas merek pada akhirnya diharapkan berkontribusi positif ada kelangsungan dan profitabilitas merek dalam jangka panjang.

semoga!

#GGMktgThought

sources:

http://en.wikipedia.org/wiki/Dove_(toiletries)
http://news.yahoo.com/blogs/trending-now/dove-s-%E2%80%9Cchoose-beautiful%E2%80%9D-campaign-proves-beauty-is-a-choice-173044919.html;_ylt=AwrXgyKJiiZVdV0ApSrQtDMD;_ylu=X3oDMTByNWU4cGh1BGNvbG8DZ3ExBHBvcwMxBHZ0aWQDBHNlYwNzYw–
https://www.youtube.com/user/doveunitedstates
https://www.youtube.com/watch?v=litXW91UauE

Share this post

Tinggalkan Balasan